PONTIANAK, RABU – Setiap subuh, rata-rata sebanyak lima truk asal Malaysia mengangkut kayu-kayu olahan dari hutan adat di Desa Semunying Jaya, Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat. Truk-truk tersebut beroperasi selama tiga jam, mulai pukul 02.00 hingga 05.00 WIB.
“Ini menunjukkan pembalakan liar masih marak di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia. Malahan masyarakat pernah menangkap pelakunya beserta 15 unit mesin chainshaw,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalbar, Saban Setiawan kepada Tribun, Selasa (2/12).
Jalan poros yang digunakan mengangkut kayu olahan itu tidak jauh dari Pos Lintas Batas (Libas) Jagoi Babang. Sebelumnya, kata Saban, mereka menggunakan jalan melintasi pos, sekarang justru memutar. Akibatnya, dengan leluasa truk-truk tersebut memasuki wilayah Indonesia hingga empat kilometer. “Kayu-kayu itu berasal dari land clearing perkebunan sawit di sana. Jenisnya seperti bengkirai, meranti dan belian,” tutur Saban.
Bukan hanya di Bengkayang, truk asal negara tetangga kedapatan mengangkut kayu olahan Indonesia. Korem 121/ABW akhir bulan November silam mendapati satu unit truk berwarna putih dengan nomor polisi Malaysia sedang memuat kayu olahan asal Sungai Beruang, Kecamatan Balai Karangan, Kabupaten Sanggau.
“Patroli kita memergoki truk asal Malaysia sedang memuat kayu illegal asal Indonesia. Di dalamnya terdapat 200 batang kayu olahan. Saat Satgas Pamtas datang, para pekerja langsung kabur dan meninggalkan semua batang bukti.” kata Danrem 121/ABW. Kol (Inf) Nukman Kosasi melalui Kasi Intel Letkol (Inf) Patar S Panggabean.
Keburu kepergok, barang bukti yang tertinggal sebanyak 20 batang kayu dengan satu unit chainshaw tertinggal di wilayah Indonesia. Pelaku cerdik, ujarnya, truk diparkirkan di dalam tapal batas negara mereka, sedangkan para pekerja mengangkut secara leluasa melewati garis batas. Melihat gejala ini, aparat segera mengubungi Tentara Diraja Malaysia (TDRM).
Tidak hanya jalur darat kayu diangkut, jalur laut juga digunakan mereka. Melalui Paloh, Sambas, kayu-kayu yang sudah dihanyutkan dalam bentuk rakit, dimasukkan ke dalam motor air dengan tujuan Sematan, Sarawak. “Sebelum diselundupkan ke Sematan, 4.500 batang kayu kita temukan akhir bulan lalu. Para pekerja langsung berhamburan kabur melihat patroli petugas,” jelasnya. (Tribun Pontianak/Fakhrurrodzi)
Sumber : Tribun Pontianak
Rifz Community
Categories
- Antivirus (1)
- Artikel (130)
- Crack and Software (5)
- Download Game Online (4)
- Games Player 1 (5)
- Games Player 2 (3)
- Internet Download Manager [IDM] (1)
- Nightclub City (1)
- Ninja Saga (3)
- Photoshop Tutorial (14)
- Point Blank (4)
- Tutorial (4)
- Windows (6)
Archives
Popular Posts
-
Release Information :- The best XP OS in 2011 have all update at December have a great graphic from "Catalog" designer Origina...
-
Di dunia ini banyak sekali olahraga. Dan setiap olahraga, pasti selalu ada keunikan tersendiri yang bisa anda temukan di Thread ini. Ada jug...
-
Persepak bolaan Indonesia Dan Malaysia Terpaut 11 peringkat di mata FIFA . yang dimana indonesia menyandang predikat 129 persepak bolaan ter...
-
IEYI (International Exhibition Of Young Inventor) adalah event internasional yang diikuti 9 Negara di dunia, meliputi Indonesia, Filiphina, ...
-
PONTIANAK, RABU – Setiap subuh, rata-rata sebanyak lima truk asal Malaysia mengangkut kayu-kayu olahan dari hutan adat di Desa Semunying Jay...
-
Facebook masih menjadi situs terpopuler di dunia versi Google AdPlanner. Dalam waktu enam tahun, jejaring sosial asal Amerika Serikat itu hi...
-
Tidak puas dengan memata-matai denah rumah tetangga dengan Google Street View, kini Google mengembangkan sebuah browser baru yang memetakan ...
-
Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Se...
-
Saykoji, penyanyi hip-hop itu mengaku tak ingin menyerang negara. Menurutnya sebutan 'Maling Sial' cocok bagi seseorang yang mengaku...
-
Ketika tekhnologi datang di Internet, tidak ada yang tidak dapat Anda lakukan. Dalam dunia sekarang ini, kita berjalan dengan teknologi dan ...